Subsidi Listrik 2024 Ditargetkan Naik Jadi Rp 73,58 Triliun

 

Subsidi Listrik 2024 Ditargetkan Naik Jadi Rp 73,58 Triliun


duniaberita30.blogspot.com Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menargetkan pemberian subsidi listrik pada tahun 2024 ini sebesar Rp 73,58 triliun. Angka tersebut mengalami kenaikan 9% dibandingkan realisasi 2023 sebesar Rp 67,42 triliun.

Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Jisman P. Hutajulu menjelaskan, perkiraan peningkatan subsidi listrik pada 2024 ini salah satunya karena dipicu target peningkatan volume penjualan listrik bersubsidi menjadi 68,31 Tera Watt hour (TWh) dari 66,20 TWh pada 2023.

Begitu juga dengan jumlah pelanggan, diperkirakan naik menjadi 40,89 juta pelanggan dari 39,94 juta pelanggan pada 2023.

Namun demikian, ia memperkirakan realisasi sepanjang 2024 hanya akan tembus Rp 70 triliun.

"Jadi intinya di 2024 masih kita berikan ruang untuk subsidi sekitar Rp 73 triliun, mungkin realisasinya di angka Rp 70 triliun," kata Jisman dalam konferensi pers capaian kinerja sektor ketenagalistrikan tahun 2023, Kamis (18/1/2024).

Jisman menyadari bahwa belum ada pengurangan subsidi listrik secara signifikan pada 2023. Namun demikian, pihaknya telah mempunyai langkah-langkah agar penyaluran subsidi listrik ke masyarakat dapat dilakukan secara tepat sasaran.

"Kami sudah punya foto by name by address bagaimana rumahnya, bagaimana lantai dan atapnya kami sudah buat rankingnya, ketika pemerintah memutuskan tidak eligible untuk menerima ini kan kita segera putuskan," ujarnya.

Jisman mengatakan, subsidi listrik sendiri sejatinya diberikan kepada golongan pelanggan 450 VA dan 900 VA. Adapun daya 900 VA sendiri terbagi menjadi 2 golongan, yaitu pertama, rumah tangga tidak mampu dan yang kedua rumah tangga mampu.

Berdasarkan bahan paparannya, realisasi subsidi listrik sepanjang 2023 telah tembus 66.854,54 GWh, atau Rp 67,42 Triliun. Angka tersebut setidaknya mencapai 109% dari target 2023 sebesar 73.608,75 GWh atau Rp 70,49 triliun.

"Per 19 Desember 2023 kemarin sudah ada pembayaran sekitar Rp 64 triliun dan prognosanya 66.854,54 GWh atau sekitar Rp 67,42 triliun, ini untuk subsidi," kata Jisman.

https://sportifkas138.shop/