20 KEK Jadi Booster Ekonomi Indonesia, Ini Buktinya

 

20 KEK Jadi Booster Ekonomi Indonesia, Ini Buktinya


duniaberita30.blogspot.com Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian selaku Plt. Sekretaris Jenderal Dewan Nasional KEK, Susiwijono Moegiarso mengaku optimistis perekonomian Indonesia ke depan di tengah ketidakpastian dan perlambatan ekonomi global. Salah satu indikatornya adalah pertumbuhan ekonomi di kisaran 5% selama 8 kuartal berturut-turut (di masa pandemi dan pasca-pandemi).

Hal ini menurutnya menjadi capaian yang luar biasa, didukung dengan keberhasilan pengendalian inflasi yang cukup rendah di level 2,61% menunjukkan resiliensi ekonomi yang terus terjaga di tengah dinamika global.

"Di saat perekonomian dunia mengalami perlambatan, ekonomi Indonesia justru masih mampu tumbuh di kisaran 5%, lebih tinggi dari rata-rata negara maju & negara berkembang, dan dengan inflasi yang lebih terkendali," ungkap Susiwijono pada saat memberikan sambutan pada acara Rapat Kerja Nasional Kawasan Ekonomi Khusus (Rakernas KEK) Evaluasi Capaian Kinerja Tahun 2023, yang diselenggarakan pada 16-17 Januari 2024 di Jakarta, Kamis (18/1/2024).

Untuk itu katanya berbagai peluang harus mampu dimanfaatkan dengan baik. Salah satunya dengan mendorong pengembangan 20 KEK sebagai energi dan pusat-pusat pertumbuhan ekonomi baru yang berkontribusi nyata dalam mendorong PDRB daerah, di berbagai wilayah Indonesia.

Hingga akhir tahun 2023, 20 KEK yang beroperasi berhasil mencatatkan kesuksesan dan mencapai target investasi dengan capaian investasi sebesar Rp 177,5 triliun dan menyerap tenaga kerja sebanyak 117.492 orang dengan jumlah pelaku usaha/industri sebanyak 331 Perusahaan. Sedangkan pada tahun 2023, realisasi investasi bertambah sebesar Rp 66 triliun dan realisasi penyerapan tenaga kerja bertambah sebanyak 57.005 orang, serta jumlah pelaku usaha bertambah sebanyak 89 perusahaan/industri.

KEK Tanjung Kelayang. (Tangkapan Layar Youtube Indonesia SEZ)Foto: KEK Tanjung Kelayang. (Tangkapan Layar Youtube Indonesia SEZ)
KEK Tanjung Kelayang. (Tangkapan Layar Youtube Indonesia SEZ)

Pada tahun 2024 KEK menargetkan tambahan realisasi investasi baru sebesar Rp 77,5 triliun dan tambahan penyerapan tenaga kerja sebanyak 38.277 orang.

Pada tahun 2023, Sekretariat Jenderal Dewan Nasional KEK bekerja sama dengan Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Indonesia (LPEM FEB UI) melakukan kajian terkait dengan dampak positif Kawasan Ekonomi Khusus terhadap ekonomi daerah dan perekonomian nasional. Beberapa kesimpulan utama yang dapat dicatat bahwa secara umum sebagian besar KEK berkembang dan berkinerja baik atau sangat baik, dan secara keseluruhan investasi di KEK memberikan kontribusi yang positif terhadap perekonomian dengan tren yang cenderung

Sementara itu, KEK Industri adalah KEK dengan kinerja yang cukup baik berada atau berbatasan di wilayah Pusat Pertumbuhan Ekonomi (PPE), dan memiliki anchor investor, tingkat aglomerasi industri/bisnis yang baik, investasi berdaya saing tinggi, dan tingkat ketersediaan infrastruktur pendukung yang lebih baik. Sebaliknya, KEK manufaktur yang berada di posisi terluar atau di daerah yang sedang bertransformasi menuju sektor manufaktur dan jasa-jasa, akan memiliki daya saing tinggi jika mengolah sumber daya alam atau hilirisasi sumber daya alam.

Keberadaan event nasional atau internasional di KEK bertema pariwisata dinilai memberikan dampak signifikan untuk mempercepat perkembangan KEK tersebut, seperti pada KEK Lido, KEK Mandalika, dan KEK Tanjung Lesung. Sedangkan KEK bertema digital dan kegiatan jasa lainnya mampu berkembang dengan baik di tengah berbagai tantangan yang bervariasi.

"Secara keseluruhan, dapat disimpulkan bahwa investasi di KEK memberikan kontribusi yang positif terhadap ekonomi daerah dan perekonomian nasional, dengan tren yang cenderung meningkat selama periode 2019 - 2023," jelas Susiwijono.

Oleh karena itu dalam rangka meningkatkan kinerja KEK secara menyeluruh dengan memanfaatkan peluang dan mengatasi tantangan, Sekretariat Jenderal Dewan Nasional KEK perlu melakukan evaluasi penyelenggaraan KEK sesuai dengan keputusan Sidang Dewan Nasional KEK di awal 2023 dan kesepakatan rencana realisasi investasi dan tenaga kerja yang disampaikan pada Rapat Kerja KEK pada akhir tahun 2022.

Melihat potensi dari sejumlah KEK yang ada saat ini, pemerintah akan mendukung berbagai langkah untuk meningkatkan efektivitas pengelolaan KEK di Indonesia. Salah satu upaya untuk optimalisasi pengembangan KEK adalah melalui koordinasi debottlenecking isu pembangunan dan pengelolaan KEK dengan Pemerintah Daerah (Dewan Kawasan KEK) dan Kementerian/ Lembaga terkait serta sinkronisasi kebijakan.

"Hampir semua tantangan dan isu strategis sudah kita bahas bersama. Terima kasih atas kerja sama dengan 19 Kementerian/ Lembaga. Forum ini bermanfaat untuk menyelesaikan berbagai isu strategis, terutama dalam mendukung pelaksanaan KEK sebagai salah satu pilar pembangunan perekonomian kita," tutupnya.

https://huatkas138.site/