23 Hasil Survei Terbaru Capres: Anies Vs Ganjar Vs Prabowo

 23 Hasil Survei Terbaru Capres: Anies Vs Ganjar Vs Prabowo


Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia akan digelar pada 14 Februari 2024. Sejumlah nama sudah dijagokan jadi calon presiden dan calon wakil presiden.

Berbagai survei terkait elektabilitas para calon tersebut pun terus bergulir, dilakukan oleh berbagai lembaga survei. Berikut 23 survei terbaru yang dirangkum CNBC Indonesia sejak awal Juli 2023.


Voxpol Center Research & Consulting

Voxpol Center Research & Consulting merilis hasil survei elektabilitas calon presiden 2024. Hasilnya, elektabilitas bacapres Gerindra Prabowo Subianto tertinggi, diikuti bacapres PDIP Ganjar Pranowo dan bacapres NasDem Anies Baswedan.


Survei ini digelar pada 24 Juli hingga 2 Agustus 2023. Survei melibatkan 1.200 responden dari 34 provinsi Indonesia. Adapun survei dilakukan dengan metode wawancara secara tatap muka atau face to face oleh surveyor terlatih. Margin of error survei tercatat 2,83%.


Para responden ditanyakan terkait simulasi 3 nama capres 'seandainya Pemilu Presiden dilaksanakan hari ini, di antara 3 nama berikut, siapa calon Presiden RI yang akan Ibu/Bapak/Saudara/ pilih?'. Hasilnya Prabowo Subianto memiliki elektabilitas tertinggi.


Berikut ini hasil survei elektabilitas capres Voxpol Center:


Prabowo Subianto: 36,5%

Ganjar Pranowo: 30,4%

Anies Baswedan: 26,4

TT/TJ 6,7%


"Pada simulasi 3 nama, Prabowo Subianto unggul dengan elektabilitas 36,5% disusul Ganjar Pranowo (30,4%) di posisi kedua," tulis Voxpol Center dalam keterangannya, Rabu (16/8/2023).


Surabaya Research Syndicate (SRS)


Elektabilitas Prabowo Subianto di Jawa Timur (Jatim) sebagai calon presiden (capres) unggul dibandingkan Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan. Ini didasari hasil survei Surabaya Research Syndicate (SRS) yang merilis elektabilitas nama-nama yang digadang maju sebagai capres-cawapres di Pilpres 2024. Survei ini dilakukan untuk pemilih di Jawa Timur.


"Elektabilitas Prabowo tertinggi di Jawa Timur dalam temuan survei kami, SRS. Prabowo unggul atas Ganjar, dan Anies baik dalam top of mind, maupun simulasi tiga nama," kata Direktur Riset SRS, Edwin Abdul saat paparan melalui Zoom, Selasa (15/8/2023).


Dalam survei top of mind SRS, elektabilitas Prabowo di angka 25,8%. Kemudian Ganjar di angka 23,1%. Sedangkan Anies Baswedan di angka 10,2%.


"Nama-nama lain seperti Mahfud MD, Ridwan Kamil, Erick Thohir, Agus Harimurti Yudhoyono angkanya di bawah 10%, bahkan di bawah 5%," jelas Abdul.


Dalam simulasi 10 nama, lanjut Abdul, elektabilitas Prabowo semakin meningkat yakni 33,8% disusul Ganjar 28,4%, dan Anies Baswedan 11,6%.


Pada simulasi tiga nama, elektabilitas Prabowo di angka 43,7%, disusul Ganjar Pranowo 39,5%, dan Anies Baswedan 12,2%.


"Elektabilitas Prabowo Subianto trennya meningkat meninggalkan Ganjar. Bahkan dalam simulasi head to head melawan Ganjar, Prabowo meraih angka 50,2%, sementara Ganjar 45,6%," jelas Abdul.


Abdul membeberkan faktor utama yang membuat elektabilitas Prabowo semakin dominan atas Ganjar adalah fenomena Jokowi Effect. Berdasarkan hasil survei SRS, 43,6% responden di Jawa Timur meyakini Presiden Jokowi memberikan endorsement kepada Prabowo untuk menjadi Presiden RI 2024-2029.


"Dengan tingginya tingkat kepuasan publik terhadap kinerja Presiden Jokowi dengan sendirinya berdampak pada tingginya approval rating beliau. Karena publik Jatim meyakini bahwa approval atau endorsement Jokowi lebih mengarah kepada Prabowo, maka tidak heran apabila Menteri Pertahanan RI ini memperoleh bonus elektabilitas yang signifikan," jelasnya.


Abdul juga menyebut faktor PKB menjadi variabel penentu keunggulan Prabowo atas Ganjar di Jatim. PKB diketahui punya kedekatan dengan warga NU Jatim, meski tidak semua orang NU memilih PKB.


"Dalam dua Pilpres sebelumnya, Prabowo selalu berada di jalan yang berlawanan dengan PKB, dan hasilnya Prabowo selalu kalah di Jatim karena kurang mendapatkan dukungan dari kaum Nahdliyin. Setelah Prabowo menggandeng PKB, dukungan warga NU mulai mengalir," tandasnya.

Lembaga LSI Denny JA merilis survei nasional terbaru yang menunjukkan tren elektabilitas Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto menunjukkan kecenderungan menanjak sejak Januari-Juli 2023.


Peneliti LSI Ardian Sopa merinci pada bulan Januari 2023 lalu, elektabilitas Prabowo berada di angka 25,4 persen. Kemudian, pada Mei 2023 menanjak ke angka 33,9 persen, lalu pada Juni 2023 di angka 34,3 persen.


"Di Juli 2023 elektabilitas Prabowo 38,2 persen. Prabowo terlihat elektabilitas menanjak," kata Ardian dalam konferensi persnya, Senin (14/8).


Berbeda dengan dua pesaingnya, Ardian menilai Ganjar fluktuatif dan Anies cenderung menurun.


Elektabilitas Ganjar, lanjutnya, pada Januari 2023 berada di angka 37,8 persen. Kemudian pada Mei menurun jadi 31,9 persen, bulan Juni 32,7 persen dan Juli berhasil naik lagi di angka 35,3 persen.


Ardian mengatakan elektabilitas Anies cenderung stagnan bahkan menurun. Pada Januari 2023, elektabilitas Anies berada di angka 22,1 persen, Mei (20,8 persen), Juni (22,1 persen) dan Juli (18,4 persen).


"Anies cenderung stagnan, bahkan kalau dilihat dari Januari 2023 cenderung turun ya," kata dia.


Ardian menjelaskan hasil survei LSI Denny JA pada Juli 2023 dalam simulasi 3 nama menunjukkan Prabowo berada di peringkat pertama elektabilitas tertinggi dengan 38,2 persen. Kemudian disusul Ganjar di tempat kedua dengan 35,3 persen dan anies di angka 18,4 persen.


"Ini menunjukkan 5 sampai 6 bulan dari masa pencoblosan Prabowo paling unggul," kata Ardian.

Survei IPI mengungkap elektabilitas Prabowo Subianto bersaing ketat dengan Anies Baswedan sebagai bakal calon presiden di Sumatera Barat.


Dalam simulasi 3 nama periode Juni-Juli, Prabowo memiliki elektabilitas sebesar 48 persen. Dibuntuti oleh Anies dengan elektabilitas 39,5 persen.


Sementara itu, bakal calon presiden dari PDIP Ganjar Pranowo hanya 6,2 persen. Tertinggal jauh dibanding Prabowo dan Anies di Sumatera Barat.


Dalam simulasi Top of Mind, Prabowo memiliki elektabilitas tertinggi yakni 42,8 persen. Dikuntit Anies dengan elektabilitas sebesar 34,6 persen.


Posisi Ganjar terpaut jauh dari kedua bacapres tersebut. Elektabilitas Gubernur Jawa Tengah itu hanya 3,9 persen.


Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanudin Muhtadi menyebut masyarakat Sumbar sebenarnya sudah bisa menentukan capres. Prabowo dan Anies yang paling banyak dijadikan pilihan.


"Umumnya pemilih Sumbar itu udah bisa jawab siapa capres top of mind mereka. Siapa itu? Satu, Pak Prabowo 42,8 persen orang Sumbar menyebut Pak Prabowo. Yang Kedua, Mas Anies. 34,6 persen menyebut secara spontan Mas Anies. Kemudian Ganjar, tapi kecil sekali," ucap Burhanudin seperti dikutip CNN Indonesia, Minggu (13/8/2023).


Survei Indikator Politik Indonesia dilakukan pada 26 Juni hingga 10 Juli 2023. Melibatkan 1.620 responden dengan diwawancara secara langsung.


Metode yang digunakan multistage random sampling. Margin of error kurang lebih 2,7 persen.


Sebelumnya, Indikator Politik Indonesia juga melakukan survei pada Januari-Februari.


Kala itu, Anies Baswedan masih berada di pucuk dengan elektabilitas 37 persen. Diikuti Prabowo 24,8 persen dan Ganjar Pranowo 4,9 persen.


Lembaga Surabaya Survei Center (SSC)

Lembaga survei ini merilis hasil jajak pendapat terbaru yang mengungkap, mayoritas pemilih perempuan di Jawa Timur memilih sosok Ganjar Pranowo sebagai Presiden Indonesia untuk periode tahun 2024-2029.


Ganjar juga disebut berhasil memenangkan hati pemilih milenial di Jawa Timur.


"Ganjar pranowo 41,3 persen, Prabowo Subianto 34,2 persen, Anies Baswedan 16,7 persen, tidak tahu sama sekali 7,8 persen," kata Peneliti Senior SSC Ikhsan Rosidi dalam keterangan tertulis, seperti dilansir detik.com.


"Sementara untuk capres pilihan milenial Jatim Ganjar pranowo menduduki peringkat pertama 43,3 persen, Prabowo Subianto 32,8 persen Anies Baswedan 17,9 persen, tidak tahu sama sekali 6,0 persen," tambahnya.


Laboratorium Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Malang (UMM)

Laboratorium Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) merilis hasil survei terkait elektabilitas calon presiden (capres). Hasilnya, Prabowo Subianto unggul dibanding Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan di Jawa Timur.


Dari hasil survei itu diketahui bahwa elektabilitas Prabowo di Jatim berada di angka 37,3%. Jumlah itu berbanding tipis dengan elektabilitas Ganjar. Calon yang diusung PDIP itu memiliki elektabilitas 34,2%. Sedangkan Anies Baswedan di posisi terbawah dengan perolehan 7,1%.


Survei ini dilakukan pada periode 5-10 Juli 2023 di 80 kelurahan dan desa terpilih di 31 Kabupaten/Kota di Jawa Timur dengan metode multistage random sampling dan margin of error +-3,5%. Dari setiap Desa/Kelurahan itu dipilih acak RT/ RW dengan jumlah proporsional. Total responden sebanyak 800 orang.


Koordinator Tim Survei Laboratorium Ilmu Politik UMM Ruli Inayah Ramadhan menyampaikan bahwa selain elektabilitas, survei juga mengukur tingkat kepopuleran bakal calon presiden.


Lagi-lagi, kepopuleran tertinggi masih dipegang oleh Prabowo Subianto. Selanjutnya baru disusul oleh Ganjar Pranowo, kemudian Anies Baswedan.


"Untuk popularitas di urutan pertama Prabowo dengan persentase 90,5% responden mengenal, disusul Ganjar dengan perolehan 83,9%. Sedangkan Anies Baswedan ada di urutan keempat dengan perolehan 71,3% setelah Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa," katanya, Kamis (10/8/2023).


Lembaga Survei Political Statistics (Polstat)

Polstat Indonesia merilis elektabilitas terbaru bakal calon presiden (bacapres) 2024 mendatang. Hasilnya, bacapres Gerindra Prabowo Subianto berada di posisi teratas, disusul bacapres PDIP Ganjar Pranowo, dan bacapres NasDem Anies Baswedan.


Survei ini dilakukan periode 28 Juli hingga 4 Agustus 2023 di 34 Provinsi Indonesia. Populasi survei ini adalah seluruh WNI berusia di atas 17 tahun serta memiliki KTP. Jumlah sampel yang diambil 1.200 responden melalui teknis pengambilan sampel secara acak bertahap (multistage random sampling).


Margin of error +- 2,8% pada tingkat kepercayaan sebesar 95 persen. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan teknik wawancara tatap muka dengan tenaga terlatih.


Responden awalnya diberi pertanyaan 'Seandainya Pilpres 2024 hanya diikuti tiga calon presiden (capres) di bawah ini siapakah yang akan Anda pilih?'.


Polstat melakukan simulasi tiga nama tokoh. Hasilnya:


Prabowo Subianto 41,4%

Ganjar Pranowo 27,0%

Anies Baswedan 26,9%

TT/TJ 4,7%


"Berdasarkan survei polstat Indonesia jika dibuat simulasi Pilpres hanya diikuti oleh tiga capres saja, hasilnya, Prabowo Subianto tetap memperoleh elektabilitas tertinggi yakni 41,4%," kata peneliti senior Polstat, Apna Permana dalam jumpa pers secara virtual, Rabu (9/8/2023), seperti dilansir detik.com.


Lembaga Survei Indonesia (LSI)

LSI menyatakan elektabilitas Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto di Lampung bersaing ketat sebagai bakal calon presiden.


Survei dilakukan sepanjang 19-26 Juni dengan melibatkan 1.620 responden di dua daerah pemilihan (dapil) Lampung.


Dari sejumlah simulasi survei yang dilakukan, elektabilitas Ganjar dan Prabowo selalu berdekatan.


Simulasi Top of Mind


Ganjar Pranowo 30,6 persen

Prabowo Subianto 30,4 persen

Anies Baswedan 10,3 persen

Ridwan Kamil 0,9 persen

Sandiaga Uno 0,6 persen


Simulasi 10 Nama


Ganjar Pranowo 36,4 persen

Prabowo Subianto 36 persen

Anies Baswedan 12,3 persen

Ridwan Kamil 2,4 persen

Sandiaga Uno 1,6 persen


Simulasi 4 Nama


Ganjar Pranowo 38,9 persen

Prabowo Subianto 38,8 persen

Anies Baswedan 14,8 persen

Puan Maharani 0,3 persen


Simulasi 3 Nama


Ganjar Pranowo 39,7 persen

Prabowo Subianto 38,3 persen

Anies Baswedan 14,9 persen


Simulasi 2 Nama


Prabowo Subianto 47,7 persen

Ganjar Pranowo 41,8 persen


Lembaga Survey & Poling Indonesia (SPIN)

SPIN merilis hasil survei terkait elektabilitas bakal calon presiden yang diproyeksi akan turut serta dalam Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden 2024. Berdasarkan survei itu, Prabowo Subianto berada di posisi pertama, diikuti Ganjar Pranowo, dan Anies Baswedan.


Survei ini dilakukan dengan cara wawancara langsung dengan bantuan kuesioner kepada 1.230 responden di seluruh Indonesia. Dengan 1.230 responden, margin of error survei ini sebesar 2,8%. Survei dilakukan pada tanggal 15-25 Juli 2023.


Direktur SPIN, Igor Dirgantara, mengatakan hasil survei simulasi tiga capres menunjukkan Prabowo memiliki elektabilitas paling tinggi mengalahkan Ganjar dan Anies.


"Sebagian besar publik atau 41,7% akan memilih Prabowo Subianto sebagai presiden bila pemilu serentak dilaksanakan hari ini dan diikuti oleh tiga capres saja," kata Igor dalam rilis survei SPIN yang disiarkan secara daring, Jumat (4/8/2023).


"Sementara Ganjar masih berada di posisi kedua dengan 30,3%, dan Anies berada di posisi ketiga memperoleh 21,0%. Masih ada 7,0% publik belum punya pilihan," katanya.


Berikut hasil survei elektabilitas capres simulasi tiga nama:


Prabowo Subianto: 41,7%

Ganjar Pranowo: 30,3%

Anies Baswedan: 21%

Tidak Tahu: 7%


Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC)

SMRC merilis survei terbaru perihal bakal calon presiden yang diprediksi akan tampil dalam pemilihan presiden mendatang. Fokus survei adalah efek dukungan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam kontestasi tersebut.


Hasilnya, sebanyak 40,6 persen publik menilai Jokowi mendukung Ganjar Pranowo; 28,3 persen Prabowo Subianto; dan 11,9 persen Anies Baswedan.


Demikian temuan survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) Juli 2023 yang dipresentasikan dalam Program 'Bedah Politik bersama Saiful Mujani' episode "Efek Jokowi di Pilpres 2024" melalui kanal YouTube SMRC TV pada Kamis, 3 Agustus 2023.


Saiful menjelaskan mengapa pembicaraan dukungan dari Jokowi menjadi penting karena tingkat kepuasan pada kinerja Jokowi sangat positif di mata pemilih. Pada survei SMRC Juli 2023, tingkat kepuasan publik pada Jokowi 77,3 persen, bahkan sempat mencapai sekitar 80 persen.


"Jika penilaian publik pada Jokowi sangat positif, dan jika dia memihak pada satu calon, maka pemilih yang positif pada Jokowi akan cenderung mendukung calon-calon yang didukung olehnya," jelas pendiri SMRC tersebut.


Menurut Saiful, pemilih yang memiliki penilaian positif pada kinerja Jokowi kemungkinan berharap program-program yang ada dilanjutkan pada pemerintahan berikutnya. Siapa di antara calon presiden sekarang yang dinilai publik akan melanjutkan program kebijakan Jokowi?


Dari empat nama yang diajukan dalam survei ini, ada 40 persen yang menilai Ganjar bisa melanjutkan program kebijakan Jokowi; 29,7 persen menyebut Prabowo; 15 persen Anies; dan 0,9 persen Airlangga Hartarto. Masih ada 14,4 persen yang belum menjawab.


Dalam tiga kali survei (April sampai Juli 2023), penilaian bahwa Ganjar bisa melanjutkan kebijakan Jokowi tidak mengalami perubahan berarti, 44,5 persen di April-Mei; 36,3 persen Mei; dan 40 persen di Juli 2023. Sementara penilaian bahwa Prabowo bisa melanjutkan kebijakan Jokowi sedikit menguat dari 25 persen di April-Mei, menjadi 27,9 persen Mei; dan 29,7 persen di Juli 2023.


Saiful memberi catatan bahwa angka sekitar 15 persen publik yang menilai Anies akan melanjutkan program Jokowi kemungkinan berasal dari masyarakat yang kurang mengakses informasi. Kesimpulan itu muncul karena opini yang berkembang di media massa adalah bahwa Anies adalah tokoh yang akan melakukan perubahan.


Secara umum, opini publik tentang siapa yang akan melanjutkan program Jokowi cukup menyebar di antara Ganjar dan Prabowo. Tidak ada satu orang pun yang mendapatkan opini mayoritas dari pemilih bahwa dia akan melanjutkan program Jokowi.


Menurut Saiful, hal ini terjadi karena kekaburan atau ketidakjelasan sikap Jokowi sehingga sikap dan opini masyarakat juga terpolarisasi tentang siapa tokoh pelanjut program pemerintahan sekarang.


Dalam pertanyaan yang lebih eksplisit siapa capres yang didukung Jokowi menurut pandangan publik, ada 40,6 persen yang menyebut Ganjar adalah tokoh yang didukung Jokowi sebagai calon presiden 2024; 28,3 persen menyebut Prabowo; 11,9 persen Anies; 0,4 persen lainnya; dan 18,7 persen tidak jawab.


Saiful menjelaskan bahwa data ini juga menunjukkan pemilih terpolarisasi dalam menentukan siapa capres yang didukung Jokowi.


LSI Denny JA

LSI Denny JA merilis hasil survei head to head bakal capres Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo. Prabowo dan Ganjar berjarak 10,4 persen.


Survei ini dilakukan secara tatap muka (face to face interview) dengan menggunakan kuesioner kepada 1.200 responden di seluruh Indonesia. Dengan 1.200 responden, margin of error survei ini sebesar 2,9%. Survei dilakukan pada tanggal 3-15 Juli 2023.


"Bulan Januari 2023, elektabilitas Prabowo 38,5%. Bulan Mei naik menjadi 44,5%. Bulan Juni naik kembali menjadi 50,4%, dan Bulan Juli juga naik menjadi 52%," ujar peneliti LSI Hanggoro Doso Pamungkas saat memaparkan rilis di Kantor LSI Denny JA, Jakarta, Senin (31/7/2023).


"Elektabilitas Ganjar pada bulan Januari 2023 sebesar 43,1%. Bulan Mei turun menjadi 38,1%. Bulan Juni berhasil rebound menjadi 43,2%. Akan tetapi bulan Juli turun menjadi 41,6%," imbuhnya.


Berikut hasil survei head to head Prabowo Vs Ganjar di LSI Denny JA:


Prabowo Subianto: 52%

Ganjar Pranowo: 41,6%

Tidak tahu/tidak jawab: 6,4%.


Sementara itu, LSI Denny JA juga menyatakan Ganjar unggul hanya di pemilih PDIP. Sementara, Prabowo unggul di semua pemilih partai selain PDIP.


Pada pemilih agama, Prabowo unggul di pemilih muslim. Ganjar unggul di pemilih non muslim. Begitu juga dengan gender, Prabowo disebut unggul di kalangan pemilih laki-laki maupun perempuan.


Utting Research

Lembaga survei yang berbasis di Australia, Utting Research, merilis hasil jajak pendapat terkait elektabilitas para tokoh menjelang Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden 2024. Hasilnya, nama Ganjar Pranowo menjadi tokoh yang berada di peringkat pertama mengalahkan Prabowo Subianto dan Anies Baswedan.


Managing Director Utting Research John Utting mengatakan ketiga bakal calon presiden (bacapres) tersebut memiliki perolehan suara yang tidak berjauhan. Elektabilitas Ganjar Pranowo tercatat mencapai 34 persen, disusul Prabowo Subianto sebesar 33 persen, dan Anies Baswedan hanya 27 persen.


Sisanya, sebanyak tiga persen responden menjawab rahasia dan atau belum memutuskan. Sementara tiga persen lainnya memilih untuk tidak menjawab.


"Pilpres 2024 Indonesia sangat menarik. Hingga delapan bulan menjelang hari-H, pemenangnya masih sangat tidak jelas. Tiga kontestan terkuat masih sangat berimbang elektabilitasnya," ujar John dalam keterangan tertulis, Jumat (28/7/2023).


Menurut John, dengan selisih yang tipis di antara ketiga calon membuat kompetisi masih rentan terjadi perubahan pilihan pemilih menjelang pilpres nanti. Selain itu, terkait pertanyaan tentang bagaimana visi misi capres yang diinginkan publik, dia mengatakan sebagian besar responden menjawab ingin keberlanjutan program Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan adanya sejumlah perbaikan.


"Responden yang menginginkan visi misi melanjutkan sebagian kebijakan pemerintahan Jokowi dan memperbaiki sebagian lainnya mencapai 61 persen," terangnya.


Sedangkan yang menginginkan pemerintahan baru dengan sebaiknya membuat kebijakan baru dan berbeda tercatat sebesar 20 persen.


Sebagai informasi survei Utting Research dilakukan secara tatap muka pada 12-17 Juni 2023 dengan jumlah sampel responden sebesar 1.200 yang tersebar secara proporsional di 34 provinsi di Indonesia. Survei tersebut dilakukan menggunakan metode multi stage random sampling, dengan margin of error sebesar 2,8 persen pada tingkat kepercayaan mencapai 95 persen.


Lembaga Survei Nasional (LSN)

LSN merilis hasil survei terbaru terkait elektabilitas calon presiden (Capres) 2024. Dalam survei tersebut, elektabilitas Prabowo Subianto yang paling tinggi.


Survei ini dilaksanakan pada 10 sampai 19 Juli 2023 di 34 provinsi di seluruh Indonesia. Populasi dari survei ini adalah seluruh Warga Negara Indonesia yang telah berumur minimal 17 tahun (memiliki e-KTP).


Adapun jumlah sampel sebanyak 1420 responden yang diperoleh melalui teknik pengambilan sampel secara acak berjenjang (multistage random sampling). Pengumpulan data dilakukan melalui teknik wawancara tatap muka dengan responden dipandu kuesioner.


Sedangkan ambang kesalahan (margin of error) yang ditetapkan dalam survei ini sebesar +/- 2,6% dengan tingkat kepercayaan (level of confidence) 95%. Validasi data mengacu pada data kependudukan yang dikeluarkan BPS.


Adapun LSN membuat survei ini dalam beberapa format. Dalam format pertanyaan terbuka, Prabowo Subianto berada di posisi paling atas.


"Prabowo Subianto selalu leading atas Ganjar Pranowo maupun Anies Baswedan. Ketika LSN mengajukan pertanyaan secara terbuka (top of mind) siapakah yang akan dipilih jika saat ini dilaksanakan Pilpres, sebanyak 28,5% secara spontan menyebut nama Prabowo. Sementara yang menyebut nama Ganjar sebanyak 17,6% dan Anies hanya 13,4%," ujar Direktur Eksekutif LSN Gema Nusantara Bakry dalam rilis survei LSN, Rabu (26/7/2023).


Lebih lanjut, dia mengatakan bahwa LSN juga mengajukan pertanyaan secara tertutup. Prabowo Subianto tetap kokoh di puncak dengan elektabilitas 33,8%. Sedangkan Ganjar hanya dipilih oleh 20,2% dan Anies menjadi pilihan 16,4% responden. Posisi Prabowo juga tetap di atas saat simulasi tiga nama.


"Begitu pula saat LSN membuat simulasi Pilpres hanya diikuti tiga kandidat saja, Prabowo semakin menguat dengan elektabilitas 40,5%. Sementara Ganjar hanya didukung oleh 30,8% responden dan Anies menjadi pilihan 22,4% responden," ujarnya.


Gema Nusantara Bakry mengungkap posisi Prabowo menguat lantaran endorsement dari Presiden Jokowi. Jokowi disebut total mendukung Prabowo.


"Salah satu faktor penyebab mengapa trend elektabilitas Prabowo Subianto semakin menguat sementara Ganjar Pranowo cenderung melemah adalah faktor endorsement Presiden Jokowi. Berdasarkan observasi LSN, Presiden Jokowi yang beberapa waktu lalu disebut-sebut berdiri dengan dua kaki, namun kini kedua kaki Jokowi nampaknya cenderung total mendukung Prabowo," ujarnya.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar