12 Survei Terbaru Capres 2024: Anies Vs Ganjar Vs Prabowo
LSI Denny JA
LSI Denny JA merilis hasil survei head to head bakal capres Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo. Prabowo dan Ganjar berjarak 10,4%.
Survei ini dilakukan secara tatap muka (face to face interview) dengan menggunakan kuesioner kepada 1.200 responden di seluruh Indonesia. Dengan 1.200 responden, margin of error survei ini sebesar 2,9%. Survei dilakukan pada tanggal 3-15 Juli 2023.
"Bulan Januari 2023, elektabilitas Prabowo 38,5%. Bulan Mei naik menjadi 44,5%. Bulan Juni naik kembali menjadi 50,4%, dan Bulan Juli juga naik menjadi 52%," ujar peneliti LSI Hanggoro Doso Pamungkas saat memaparkan rilis di Kantor LSI Denny JA, Jakarta, Senin (31/7/2023).
"Elektabilitas Ganjar pada bulan Januari 2023 sebesar 43,1%. Bulan Mei turun menjadi 38,1%. Bulan Juni berhasil rebound menjadi 43,2%. Akan tetapi bulan Juli turun menjadi 41,6%," imbuhnya.
Berikut hasil survei head to head Prabowo Vs Ganjar di LSI Denny JA:
Prabowo Subianto: 52%
Ganjar Pranowo: 41,6%
Tidak tahu/tidak jawab: 6,4%.
Sementara itu, LSI Denny JA juga menyatakan Ganjar unggul hanya di pemilih PDIP. Sementara, Prabowo unggul di semua pemilih partai selain PDIP.
Pada pemilih agama, Prabowo unggul di pemilih muslim. Ganjar unggul di pemilih non muslim. Begitu juga dengan gender, Prabowo disebut unggul di kalangan pemilih laki-laki maupun perempuan.
Lembaga survei yang berbasis di Australia, Utting Research, merilis hasil jajak pendapat terkait elektabilitas para tokoh menjelang Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden 2024. Hasilnya, nama Ganjar Pranowo menjadi tokoh yang berada di peringkat pertama mengalahkan Prabowo Subianto dan Anies Baswedan.
Managing Director Utting Research John Utting mengatakan ketiga bakal calon presiden (bacapres) tersebut memiliki perolehan suara yang tidak berjauhan. Elektabilitas Ganjar Pranowo tercatat mencapai 34 persen, disusul Prabowo Subianto sebesar 33 persen, dan Anies Baswedan hanya 27 persen.
Sisanya, sebanyak tiga persen responden menjawab rahasia dan atau belum memutuskan. Sementara tiga persen lainnya memilih untuk tidak menjawab.
"Pilpres 2024 Indonesia sangat menarik. Hingga delapan bulan menjelang hari-H, pemenangnya masih sangat tidak jelas. Tiga kontestan terkuat masih sangat berimbang elektabilitasnya," ujar John dalam keterangan tertulis, Jumat (28/7/2023).
Menurut John, dengan selisih yang tipis di antara ketiga calon membuat kompetisi masih rentan terjadi perubahan pilihan pemilih menjelang pilpres nanti. Selain itu, terkait pertanyaan tentang bagaimana visi misi capres yang diinginkan publik, dia mengatakan sebagian besar responden menjawab ingin keberlanjutan program Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan adanya sejumlah perbaikan.
"Responden yang menginginkan visi misi melanjutkan sebagian kebijakan pemerintahan Jokowi dan memperbaiki sebagian lainnya mencapai 61 persen," terangnya.
Sedangkan yang menginginkan pemerintahan baru dengan sebaiknya membuat kebijakan baru dan berbeda tercatat sebesar 20 persen.
Sebagai informasi survei Utting Research dilakukan secara tatap muka pada 12-17 Juni 2023 dengan jumlah sampel responden sebesar 1.200 yang tersebar secara proporsional di 34 provinsi di Indonesia. Survei tersebut dilakukan menggunakan metode multi stage random sampling, dengan margin of error sebesar 2,8 persen pada tingkat kepercayaan mencapai 95 persen.
Lembaga Survei Nasional (LSN)
LSN merilis hasil survei terbaru terkait elektabilitas calon presiden (Capres) 2024. Dalam survei tersebut, elektabilitas Prabowo Subianto yang paling tinggi.
Survei ini dilaksanakan pada 10 sampai 19 Juli 2023 di 34 provinsi di seluruh Indonesia. Populasi dari survei ini adalah seluruh Warga Negara Indonesia yang telah berumur minimal 17 tahun (memiliki e-KTP).
Adapun jumlah sampel sebanyak 1420 responden yang diperoleh melalui teknik pengambilan sampel secara acak berjenjang (multistage random sampling). Pengumpulan data dilakukan melalui teknik wawancara tatap muka dengan responden dipandu kuesioner.
Sedangkan ambang kesalahan (margin of error) yang ditetapkan dalam survei ini sebesar +/- 2,6% dengan tingkat kepercayaan (level of confidence) 95%. Validasi data mengacu pada data kependudukan yang dikeluarkan BPS.
Adapun LSN membuat survei ini dalam beberapa format. Dalam format pertanyaan terbuka, Prabowo Subianto berada di posisi paling atas.
"Prabowo Subianto selalu leading atas Ganjar Pranowo maupun Anies Baswedan. Ketika LSN mengajukan pertanyaan secara terbuka (top of mind) siapakah yang akan dipilih jika saat ini dilaksanakan Pilpres, sebanyak 28,5% secara spontan menyebut nama Prabowo. Sementara yang menyebut nama Ganjar sebanyak 17,6% dan Anies hanya 13,4%," ujar Direktur Eksekutif LSN Gema Nusantara Bakry dalam rilis survei LSN, Rabu (26/7/2023).
Lebih lanjut, dia mengatakan bahwa LSN juga mengajukan pertanyaan secara tertutup. Prabowo Subianto tetap kokoh di puncak dengan elektabilitas 33,8%. Sedangkan Ganjar hanya dipilih oleh 20,2% dan Anies menjadi pilihan 16,4% responden. Posisi Prabowo juga tetap di atas saat simulasi tiga nama.
"Begitu pula saat LSN membuat simulasi Pilpres hanya diikuti tiga kandidat saja, Prabowo semakin menguat dengan elektabilitas 40,5%. Sementara Ganjar hanya didukung oleh 30,8% responden dan Anies menjadi pilihan 22,4% responden," ujarnya.
Gema Nusantara Bakry mengungkap posisi Prabowo menguat lantaran endorsement dari Presiden Jokowi. Jokowi disebut total mendukung Prabowo.
"Salah satu faktor penyebab mengapa trend elektabilitas Prabowo Subianto semakin menguat sementara Ganjar Pranowo cenderung melemah adalah faktor endorsement Presiden Jokowi. Berdasarkan observasi LSN, Presiden Jokowi yang beberapa waktu lalu disebut-sebut berdiri dengan dua kaki, namun kini kedua kaki Jokowi nampaknya cenderung total mendukung Prabowo," ujarnya.
Fixpoll Media Polling Indonesia
Lembaga survei Fixpoll Media Polling Indonesia menyebut simulasi pasangan Prabowo Subianto dan pasangan Anies Baswedan saling mengalahkan dalam survei calon presiden di Jawa Barat. Sementara simulasi pasangan Ganjar Pranowo konsisten di urutan ketiga.
Direktur Eksekutif Fixpoll Media Polling Indonesia Mohammad Anas RA mengatakan elektabilitas Prabowo dan Anies bersaing di Jabar. Adapun elektabilitas Ganjar tertinggal jauh.
"Dalam simulasi tiga nama, Prabowo juga unggul 38,4 persen, dibayangi Anies di posisi kedua 33,7 persen, dan Ganjar 16,9 persen," kata Anas dalam keterangan tertulis, Selasa (25/7).
Fixpoll membuat empat simulasi pilpres dengan memasangkan tiga kandidat itu dengan sejumlah nama. Dua simulasi dimenangkan Anies dan dua simulasi lainnya dimenangkan Prabowo
Simulasi pertama adalah Anies Baswedan-Agus Harimurti (AHY) (36,1 persen), Prabowo Subianto-Erick Thohir (30,6 persen), dan Ganjar Pranowo-Nasaruddin Umar (17,9 persen). Sebanyak 15,4 persen responden menyatakan tidak tahu/tidak jawab.
Simulasi kedua dimenangkan Prabowo Subianto-Muhaimin Iskandar (36,2 persen). Lalu ada Anies Baswedan-La Nyalla Mattalitti (34,9 persen), Ganjar Pranowo-Erick Thohir (16,1 persen), dan tidak tahu/tidak jawab (12,8 persen).
Anies Baswedan-Gatot Nurmantyo memenangkan simulasi ketiga dengan 36,3 persen. Kemudian Prabowo Subianto-Erick Thohir (31,3 persen), Ganjar Pranowo-Andika Perkasa (16,2 persen), dan tidak tahu/tidak jawab (16,2 persen).
Simulasi terakhir dimenangkan Prabowo Subianto-Khofifah Indar Parawansa (36,5 persen). Selanjutnya ada Anies-Ahmad Heryawan (33,1 persen), Ganjar-Sandiaga Uno (16,4 persen), serta tidak tahu/tidak jawab 14 persen.
Anas menjelaskan keunggulan Prabowo di Jawa Barat dipengaruhi basis suara Pilpres 2014 dan 2019. Basis itu masih bertahan mendukung Prabowo hingga saat ini.
"Pemilih Prabowo-Sandi pada pilpres 2019 masih konsisten memilih Prabowo bila dilakukan pilpres hari ini 48,1 persen (responden)," ujarnya.
Anas berkata capaian Anies di Jawa Barat karena kekompakan pemilih PKS dan Partai NasDem.
Sementara itu keunggulan Anies di Jabar disebabkan beberapa faktor yaitu, Pertama, Anies identik dengan tokoh perubahan, sekitar 37,5 persen. Citra Anies sebagai pemimpin yang mewakili umat juga berpengaruh dalam survei ini.
"Anies direpresentasikan sebagai figur yang mewakili visi politik keumatan. Masyarakat Jabar yang menginginkan pemimpin memiliki visi politik yang membawa kemaslahatan umat jumlahnya 44,6 persen," ucap Anas.
Sementara itu, kekalahan Ganjar dipengaruhi faktor historis PDIP yang tak pernah menang di daerah itu. Lalu ada masalah dampak soliditas partai pendukung Ganjar di Jawa Barat.
"Partai koalisi Ganjar hanya pemilih PDIP yang solid memilih Ganjar, sementara pemilih Hanura 100 persen dan Perindo 50 persen mayoritas memilih Anies Baswedan dan pemilih PPP 41,7 persen mayoritas memilih Prabowo Subianto," ujarnya.
Indikator Politik Indonesia (IPI)
IPI merilis survei elektabilitas terhadap 3 bacapres potensial. Hasilnya, Prabowo Subianto unggul 36,8 %, sementara Ganjar Pranowo 35,7 % dan Anies Baswedan 21,5 %.
Survei itu digelar pada 20-24 Juni 2023 terhadap 1.220 responden. Responden diwawancarai lewat tatap muka oleh pewawancara yang telah dilatih.
Pemilihan sampel dilakukan dengan metode multistage random sampling. Adapun margin of error survei +/- 2,9% dengan tingkat kepercayaan 95%.
Responden diberi pertanyaan 'Jika pemilihan presiden diadakan sekarang, siapa yang akan Ibu/Bapak pilih sebagai presiden di antara nama-nama berikut?'.
"Jadi sampai 3 nama perbedaan Ganjar dan Prabowo Subianto masih neck to neck meskipun Prabowo unggul tapi keunggulannya tipis. Dan Anies di peringkat ketiga 21,5% selisih kurang lebih 14% dibanding Ganjar," kata Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi dalam paparannya secara virtual, Minggu (23/7/2023).
Berikut ini elektabilitas simulasi tiga nama capres:
Prabowo Subianto 36,8%
Ganjar Pranowo 35,7%
Anies Baswedan 21,5%
TT/TJ 6,1%
Burhanuddin juga memaparkan tren basis capres menurut basis Pilpres 2019 yakni Jokowi-Ma'ruf Amin dan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. Dia menunjukkan tren dukungan basis Jokowi paling banyak mendukung Ganjar.
Berikut urutan tren dukungan dari basis Jokowi-Ma'ruf:
Ganjar Pranowo 49,3%
Prabowo Subianto 28,5%
Anies Baswedan 14,0%
Sementara, di basis Prabowo-Sandiaga:
Prabowo Subianto 51,6%
Anies Baswedan 41,0%
Ganjar Pranowo 5,9%
Accurate Research and Consulting Indonesia (ARCI)
ARCI merilis hasil survei elektabilitas tiga nama bacapres di Pilpres 2024. Dari survei mereka, Prabowo Subianto mengungguli Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan di Jawa Timur.
"Hasil survei ARCI dalam elektabilitas simulasi capres tiga nama, Prabowo Subianto unggul atas Ganjar dan Anies Baswedan. Tren Prabowo terus meningkat di Jatim," kata Direktur ARCI Baihaki Sirajt, Selasa (18/7/2023), seperti dikutip detik.com
Hasil survei itu menunjukkan elektabilitas Prabowo Subianto di angka 33,7%. Sementara Ganjar Pranowo di angka 30,5% dan Anies Baswedan di angka 23,3%.
Tren elektabilitas Prabowo di Jatim disebut Baihaki terus meningkat. Elektabilitasnya sudah mencapai 33,7% padahal pada akhir tahun 2022 lalu elektabilitas Prabowo Subianto masih di angka 21,9%.
Calon lainnya yakni Ganjar dan Anies juga mengalami kenaikan. Namun, kenaikannya tidak setinggi Prabowo. Di mana Ganjar pada akhir 2022 lalu di angka 20,1% kini menjadi 30,5%.
"Sementara Anies Baswedan akhir 2022 lalu di angka 16,7% sekarang menjadi 23,3%," tambahnya.
Kenaikan elektabilitas Prabowo, lanjut Baihaki, salah satunya terkait isu-isu 'endorse Jokowi' yang memengaruhi publik. Apalagi, Jatim saat Pilpres 2019 lalu merupakan basis suara Jokowi.
"Ada faktor itu (endorse Jokowi). Faktor besar lain dari temuan kami adalah pemilih Nahdliyin yang sangat besar di Jatim cenderung memilih Prabowo dibanding dua nama lain," jelasnya.
"Selain itu responden menilai Prabowo pemimpin yang tegas dan meyakini Prabowo orang yang komitmen menjadi penerus program Jokowi," tambahnya.
Dalam responden yang mengaku merupakan warga NU, Baihaki memaparkan sebanyak 32,06% memilih Prabowo. Kemudian sebanyak 30,01% memilih Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan sebesar 17,4%. Masih ada 20,53% responden belum menentukan pilihan.
Survei ARCI dilakukan pada 4 Juli-15 Juli 2023. Survei menggunakan metode multistage random sampling dengan jumlah sampel sebanyak 1.250 responden yang tersebar proporsional di 38 kabupaten/kota Jatim. Survei ARCI memiliki margin of error sebesar 2,8% dan tingkat kepercayaan sebesar 95%.
Berikut elektabilitas tiga cepres di Jawa Timur versi survei ARCI:
1. Prabowo Subianto 33,7%
2. Ganjar Pranowo 30,5%
3. Anies Baswedan 23,3%.
Belum menjawab/belum menentukan 12,5%
Institute for Democracy and Strategic Affairs (Indostrategic)
Indostrategic merilis hasil survei nasional bertajuk "Keberlanjutan Vs Perubahan: Dinamika Peta Politik Menuju Pemilu 2024". Seperti dikutip dari bahan paparan yang diterima CNBC Indonesia, Jumat (14/7/2023), Indostrategic menjalankan survei nasional dengan metode multi-stage random sampling yang melibatkan sampel 1.400 responden di 38 provinsi yang meliputi 84 dapil di seluruh Indonesia, dengan Margin of Error (MoE) 2,62%.
Survei ini dilakukan melalui face to face interview, dengan periode pengerjaan survei lapangan pada tanggal 9-20 Juni 2023. Salah satu pertanyaan yang diajukan kepada responden adalah "Menurut Ibu/Bapak/Saudara, siapakah sosok calon presiden (capres) yang didukung oleh Presiden Jokowi?". Hasilnya adalah sebagai berikut: Ganjar Pranowo: 74%
Prabowo Subianto: 22,4%
Airlangga Hartarto: 2,2%
Lainnya: 0,3%
TT/TJ: 1,1%.
"Sebanyak 74% responden berpendapat bahwa Presiden Jokowi akan mendukung Ganjar Pranowo sebagai capres di Pemilu 2024 mendatang," tulis Indostrategic.
Pertanyaan berikut adalah "Apakah Ibu/Bapak/Saudara akan memilih Kandidat Calon Presiden (Capres) yang didukung oleh Presiden Jokowi?". Hasilnya adalah sebagai berikut:
Akan mengikuti pilihan Presiden Jokowi: 19,3%
Tidak akan mengikuti pilihan Presiden Jokowi: 56,6%
Ragu-ragu/masih menimbang: 21%
TT/TJ: 3,1%
"Sebesar 56,6% responden tidak akan mengikuti capres pilihan Presiden Jokowi," tulis Indostrategic.
Pertanyaan berikut adalah "Menurut Ibu/Bapak/Saudara, apakah "sebaiknya" Presiden Joko Widodo bersikap netral, bersikap abu-abu, ataukah tidak netral (cawe-cawe) dalam Pilpres 2024 mendatang?". Hasilnya adalah sebagai berikut:
Netral: 64,6%
Abu-abu (tidak jelas): 15,5%
Tidak netral dan memanfaatkan kekuasaan/pengaruhnya untuk salah
satu kandidat capres tertentu: 16,4%
TT/TJ: 3,5%
"Sebesar 64,6% responden menilai bahwa Presiden Jokowi sebaiknya bersikap netral dalam Pilpres 2024 mendatang." tulis Indostrategic.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar